Gue suka dia. Tapi mungkin enggak buat dia. Dan itu emang takdir. Dia tercipta buat gue hanya untuk gue nikmati pesonanya, bukan tercipta buat gue untuk gue miliki. Entah apa yang jadi daya tarik dari dia, but he's different at all.
Tapi mau apa lagi? Mungkin ada 'seseorang' yang jauh dan jauuh lebih baik. Lebih sempurna buat gue. Lebih saling melengkapi. Buat gue dan 'future-of-dia' tentunya.
Tapi jujur, menyukai diam-diam itu memiliki kesenangan tersendiri buat gue. Karena ada hal-hal yang berbeda buat gue yang mungkin emang terlihat sangat sederhana.
Menyukai diam-diam itu emang sakit. Sakit liat si 'dia' deket sama orang lain. Sakit kalo tau setiap kita deket sama si 'dia' taunya 'dia' lagi ngomongin orang lain. Sakit ternyata dia gak punya perasaan apa-apa sama kita. Sakit, bro.
Kaya lagunya Maliq & D'Essential yang 'Untitled'. Gue suka bagian "adakah ku singgah di hatimu, mungkinkah kau rindukan adaku.. adakah ku sedikit di hatimu". kenapa gue suka bagian ini? Ya, ini gue banget. Gue suka dia, cuma you-know-what-I-mean gitu lah.. Gue berharap dia memang punya rasa yang sama seperti apa yang gue rasakan. Gue berharap dia merasakan gimana gue suka dia. Gue berharap dia sadar akan hal ini. Dan gue berharap ada ruang dihatinya buat gue, meskipun cuma 5%. Ya jangan banyak ngarep, juga sih.
Ya, kaya pepatah juga, "hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga". oke, itu lebay sih menurut gue. Percuma kalopun taman ada bunga tapi bunganya bunga bangke. Ya. Hidup lo ada cinta tapi cinta lo itu mirip bangke. Ya, bayangkan elo bercinta dengan bangke. Ya, ini sudah mulai melenceng dari topiknya.
Intinya, sejauh apapun aku melangkah, kau tetap dihatiku. Seluas apapun samudra, luasan hatiku untukmu. #WEDDEZIGGG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar