28/09/12

Ceritanya.

Halo.

Ide di kepalaku ini membuncah saat ku deru-kan kata 'Cinta'. Entah mengapa, roman picisan yang kerap kali ku dengar bisa tersembul jauh sampai detik ini.


Aku menulisnya untuk cinta. Mendengarkan setiap kata dan mencoba mengolah setiap makna dibalik katanya. Aku terjatuh di dalamnya. Dalam kata tersebut. Dalam kata yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Perasaan yang aneh seakan menghujam ku. Menusuk bak jarum yang sengaja ditusukkan bertubi-tubi.

Aku tak pernah merasakan hal ini. Merasakan perasaan yang terasa aneh. Perasaan yang membuat darahku melambat. Perasaan yang membuat nafas ini terasa menghangat bersamaan dengan bayangan dirinya. Aku tahu ini aneh. Tapi aku enggan menyebut perasaan ini dengan kata yang layak dan seharusnya.

Untuk kesekian kalinya, aku jatuh pada lubang kelam yang sama. Yang menuju sebuah kata. "Tidak Mungkin". Aku kerap mengalaminya. Kekeliruan penafsiran. Perbedaan faham antara aku dengannya. Perbedaan makna di setiap siluet tatapannya. Aku tahu, bukan ini yang ia mau. Tapi aku bersikuku bahwa apa yang hatiku katakan adalah benar. 

Aku tahu, aku hanya segelintir orang yang menggantungkan sebuah harap. Harap yang di gantungkan terlalu tinggi. Harapanku kepadanya. Harapan yang akhirnya hanya omong kosong. Harapan yang akhirnya hanya benar-benar berakhir dengan sakit hati.

Hati dan pikiranku sejalan. Namun kata yang terucap tak urung membuatku kerap mendustai setiap kata yang keluar dari lidah ini. Elakan yang aku keluarkan hanyalah senjata sementara.Namun, mataku tak bisa mendustai apa yang aku rasakan.

Aku memang orang yang mudah menyukai seseorang. Namun, jauh dari sana, aku berfikir bukan ini yang ku mau. Bukan ini yang aku cari. Aku tak butuh waktu lama untuk mengenal. Berbekal percaya pada diriku, aku melajukan semua apa yang kurasakan. 

Perasaan yang membisu ini hanya dapat tersimpan disana. Di relung hati yang tak pernah bisa di gapai. 




Dari aku, yang menantimu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar