23/05/13

Paris.

HAAAHH.

Liburan kali ini terasa panjaaang kawan. (BENERAN PANJANG COY). Gue libur sebulan. Uh-yea. Dalam rangka apa gue liburan? Yak. Gue abis UN.

Sebenernya apa sih yang pengen gue tulis di sini? Kepo nggak? Iya aja deh :|

Jadi, belakangan ini gue suka nonton film gratisan. Baca : yutup. Nah, biasanya sebelum gue nonton, gue ngeserch di gugel untuk list film-film. Biasanya, yang suka gue tonton itu film mellow indo yang menurut orang ratingnya bagus.

Waktu itu gue, kira kira 2 hari yang lalu (sekarang tanggal 23 April) gue nonton sebuah film. Udah agak lama sih, judulnya "Eiffel... I'm In Love". Iya gue tau, gue telat gaul.




Entah kenapa, gue suka sama filmnya. walaupun pembawaan filmnya menurut gue agak aneh dan pasaran. Kaya biasa sih, alurnya si cewek punya pacar. Nah, lambat laun si cewek kenal si cowok dan mereka akhirnya sama-sama suka. Dan kisahnya berakhir dengan si cewek dan si cowok pacaran. 

Tapi, ada beberapa scene yang buat gue merinding. Bukan. Bukan merinding ketakutan, tapi merinding pas adegan si Adit nyium si Tita di Bandara. 

Cerita berakhir di mana si Adit akhirnya bilang cinta ke Tita di menara Eiffel. Such a romantic moment banget ya. Bayangin aja. Lo jalan sama orang yang lo suka. Di Paris. Di menara Eiffel. Dia yang nggak pernah nyatain cinta akhirnya bilang cinta ke elo di bawah menara Eiffel. Pake adegan cium bibir pula. Nyaris membuat gue pengen ngerasain itu bareng............................GREYSON. 

Iya. Gue tau semua curhatan gue ini nggak nyambung sama tittlenya. Tapi kita sambung-sambungin aja ya. KITAA? LO AJA SAMA WARGA SEKOMPLEK LO. 

Jadi, di film ini, pandangan gue tentang cinta yang tercipta di Paris  itu mustahil mengubah pemikiran gue seratus delapan puluh derajat. Gue awalnya cuma berharap, Paris itu jauh. Dan menurut faktanya, kemungkinan orang ngajak gue ke Paris itu kecil. Di tambah, sinetron Love In Paris yang di bumbui cinta dengan kadar lebay yang banyak. Gue nggak percaya dan nggak pernah berani berharap tentang Paris. Bahkan, mimpi gue cuma satu. Ke London. Kuliah di Cambridge biar ketemu Skandar. Iya. Itu muluk banget kedengerannya. Tapi, ya namanya mimpi, emang gak boleh?

Setelah nonton Eiffel Im In Love dan Lost In Love, pandangan gue berubah. Gue juga mau suatu saat kisah gue jadi kaya Adit sama Tita. Kalo perlu, cowoknya juga deh di mirip-miripin sama Adit. 

Adit itu sebenernya romantis abis. Sayangnya, dia dibalut karakter yang ketus, cuek, sombong, ngeselin, dan bikin gondok. Tapi semuanya diperjelas ketika Adit nyium Tita dan bilang bakal bahagiain Tita dengan cara apapun. Oke, emang kata-kata yang dikeluarin Adit terdengar lebay, terdengar PHP, terdengar hoek-cuih. Tapi, bagi Tita itu menjanjikan banget. 

Paris menambah daftar impian gue. Paris yang di Prancis ya, bukan Paris yang ada di Jalan Sirap. 

Tapi, gue nggak mau di Eiffel. Menurut gue, Paris itu identik sama Eiffel. Padahal, banyak kok tempat lain yang romantis selain Eiffel. Kaya Place De La Concorde, Musee Du Louvre, Pantai Cannes, dan banyak tempat bagus yang romatis abis.   

Jadi, siapapun, culik gue sama Greyson ke Paris ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar